Di atas kertas, MLS All-Star Game 2025 adalah sebuah kesuksesan besar. Tim MLS berhasil mengalahkan rival mereka, Liga MX All-Stars, dengan skor meyakinkan 3-1 di hadapan stadion yang penuh sesak di Austin, Texas.1 Namun, di balik pesta yang meriah itu, ada satu “gajah di dalam ruangan” yang menjadi perbincangan semua orang: absennya sang raja, Lionel Messi.
Ketidakhadiran bintang terbesar di planet ini, bersama rekan setimnya Jordi Alba, kembali memicu perdebatan lama. Apakah format MLS All-Star Game saat ini masih relevan? Dan apa artinya bagi para penggemar dan pemain permainan mix parlay bola ketika bintang utamanya tidak hadir di panggung terbesarnya? Sebuah acara yang suksesn namun menyisakan tanda tanya.
Masalah Klasik: Jadwal Padat vs. Laga Eksibisi
Alasan utama di balik absennya Messi dan pemain bintang lainnya (seperti Zlatan Ibrahimovic di masa lalu) adalah satu hal yang klasik: jadwal yang terlalu padat. Pelatih Inter Miami, Javier Mascherano, secara terbuka menyatakan bahwa ia lebih suka para pemainnya beristirahat. Jadwal yang begituu padat membuat para pelatih khawatir.
Komentar Mascherano sangat bisa dipahami. Messi, misalnya, telah bermain 90 menit di hampir semua pertandingan dalam jadwal brutal sembilan laga dalam 35 hari. Memintanya untuk bermain lagi di sebuah laga eksibisi, seberapa pun bergengsinya, adalah sebuah risiko. Para pemain butuh istirahat.
(more…)








