Sabtuh malam di Singapura, 13 September 2025. Manchester City sedang dalam krisis. Mereka baru saja menjalani “awal musim terburuk dalam 21 tahun.” Sangat mudah bagi para pengamat dan petaruh untuk langsung mencoret mereka dari perburuan gelar. Tapi, seperti yang diingatkan oleh sejarah, meremehkan tim asuhan Pep Guardiola di awal musim adalah sebuah kesalahann besar.
Kisah tentang bagaimana tim-tim Guardiola seringkali bangkit secara “kejam” setelah awal yang lambat adalah sebuah pelajaran berharga bagi para pemain turnamen parlay bola
. Ini adalah tentang salah satu jebakan paling umum: terlalu cepat mencoret sebuah tim raksasa yang sedang terseok-seok, padahal sebenarnya mereka hanya sedang “memanaskan mesinn“.
‘Awal Musim Terburuk’: Godaan Terbesar untuk Bertaruh Melawan Raksasa
Saat sebuah tim super seperti Manchester City atau Real Madrid kalah dalam satu atau dua pertandingan di awal musim, apa reaksi pertama pasar taruhan? Panik. Odds untuk lawan mereka di pertandingan berikutnya akan turun drastis, membuatnya terlihat sangat menggodah.
Di sinilah banyak petaruh biasa terjebak. Mereka melompat ke kereta “anti-raksasa” terlalu cepat, tanpa melihat gambaran yang lebih besar. Namun, petaruh yang cerdas tahu bahwa krisis sesaat seringkali justru merupakan peluang terbaikk untuk mendukung sang raksasa.
(more…)